Pengikut

Sunday, February 23, 2014

Mengapa?
meranduk lumpur,
kau tepis usapan suria.
Mengapa?
berdinding jarak,
kau biarkan hatimu
larut dalam gemalai malam.
Mengapa?
tak diselak batin,
dan biarkan kalbu mu usang,
dalam pusara bayang.

Pelangi bukan millku,
bintang tak terisi di dada,
namun dari kaki langit,
tempat mata ini selalu menatap,
aku tahu tempat untuk mu.
Hulurkan tangan,
tinggalkan gusar sejenak,
mari ku pimpin meniti senja.
Nanti dalam dakapan fajar,
kau bisa menari dan bernyanyi,
didalam taman.
Bukan sugul menyorok,
diceruk elegi.

No comments:

Post a Comment