Titis-titis pilu,
turun bak hujan,
membasahi hangat malam.
jiwa retak
dalam lengkung senyum
siapa tahu?
Renungan sayu
jatuh pada kelibat tak berbayang,
berlegar di setiap sudut,
mengapa masih hidup
catitan pada lembaran sejarah?
bukankah tinggal dan mati
telah disumpah?
Aku pejamkan mata,
dan tinggalkan rasa
yang masih menari,
nanti dalam lambaian sadiq,
aku himpunkan segalanya
dalam sujud .
No comments:
Post a Comment