Pengikut

Sunday, February 23, 2014

Aku diketawakan lagi,
semangatku rapuh dimamah rindu,
namun ingatan padamu
penguasa hati,
masih tak tersingkir.

Katakan,
apalagi yang harus lakukan,
untuk menggenggam jiwa,
yang satu dalam sejuta?
perlukah aku
lepaskan segala kepunyaanku?
ketahuilah,
saat ini aku bagaikan bermimpi,
mimpi yang tak mahu ku tinggalkan.

Penguasa hati,
telah ku temui huraian
pada setiap simpulan,
genggamlah jiwaku,
tak ingin lagi terus hampa.
Penguasa hati,
terimalah penyerahan ini,
tak ingin kulihat warna hidupku,
luruh bersama musim.

No comments:

Post a Comment